Ilmu, Rekayasa, dan Teknologi
Perbedaan antara ilmu, rekayasa, dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah penyelidikan bernalar atau pengkajian fenomena,
ditujukan untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara
unsur-unsur dunia fenomenal dengan membekerjakan teknik-teknik formal seperti metode ilmiah.[13] Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata, oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan seperti utilitas, kebergunaan, dan keselamatan.
Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan, dan
pembuatan peralatan, dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam
dalam konteks praktis bagi manusia, seringkali (tetapi tidak selalu)
menggunakan hasil-hasil, dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan
teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk
pengetahuan ilmiah, rekayasa, matematika, linguistika, dan sejarah, guna mencapai suatu hasil yang praktis.
Teknologi seringkali merupakan konsekuensi dari ilmu, dan rekayasa —
meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia seringkali justru mendahului
kedua-dua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran elektron di dalam penghantar listrik,
dengan menggunakan peralatan, dan pengetahuan yang telah ada
sebelumnya. Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan
oleh para insinyur, dan teknisi untuk menciptakan peralatan, dan
mesin-mesin baru, seperti semikonduktor, komputer,
dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang
seperti ini, para ilmuwan, dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang
sebagai "teknolog"; ketiga-tiga ranah ini seringkali dapat dipandang
sebagai satu untuk tujuan penelitian, dan referensi.[14]
Hubungan pasti antara ilmu, dan teknologi secara khusus telah
diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan, dan pembuat kebijakan pada
penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan
pembiayaan ilmu dasar, dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah Perang Dunia II,
misalnya, di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa
teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah
dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi
filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang
ditulis Vannevar Bush mengenai kebijakan ilmu pascaperang, Science—The Endless Frontier:
"Produk-baru, industri baru, dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan
tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam... Pengetahuan
baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah
dasar." Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul
dilatarbelakangi oleh serangan langsung, memimpin ke arah berbagai
inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif
ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih
diperdebatkan—meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa
teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.[15][16] (Wikipedia indonesia)
How to Make Money From Betting Online - Work
BalasHapusBetting is 솔 카지노 a popular way 토토 사이트 to earn money by betting on the favorite 샌즈 카지노 sports. Here are titanium tube some of the key งานออนไลน์ advantages to making money from gambling online